Menurut
KBBI, Komunikasi adalah penyampaian dan penerimaan pesan antara dua orang atau
lebih secara benar, sehingga tujuan berkomunikasi tercapai.
Dapat
ditarik kesimpulan bahwa, Komunikasi dalam pekerjaan teknik sipil adalah
penyampaian dan penerimaan pesan antara dua orang baik secara tulisan maupun
lisan agar setiap informasi atau instruksi yang disampaikan dapat dipahami.
Selain dipahami, komunikator dan komunikan harus mempunyai satu persepsi agar
pekerjaan yang dikerjakan benar.
Dalam
dunia teknik sipil, seorang insinyur tidak hanya harus mahir dalam menghitung
atau merancang, namun juga harus mahir dalam berkomunikasi. Seorang insinyur
akan melakukan meeting dengan owner, melakukan presentasi dalam rapat,
memasarkan proyek yang ia buat, melakukan penyuluhan pada warga, memberi
instruksi pada petugas dibawahnya seperti tukang, dan lain – lain. Tugas itu
sangat membutuhkan komunikasi yang baik. Cara seorang insinyur dalam
berkomunikasi juga perlu diperhatikan, kepada siapa ia ingin memberikan
informasi, bahasa yang perlu digunakan, waktu menyampaikan.
Namun,
dalam kenyataannya, masih banyak insinyur yang merasa acuh tak acuh terhadap
cara berkomunikasi yang baik dan benar. Padahal dalam melakukan pekerjaan, satu
persepsi sangat penting agar hasil yang dikerjakan sesuai dengan yang
direncanakan. Sangat fatal akibatnya bila informasi atau instruksi tidak
disampaikan dengan baik.
Salah
satu contohnya adalah kesalahan dalam pemasangan keramik di kamar mandi.
Seorang insinyur memberikan perintah kepada tukang untuk memasang keramik untuk
kamar mandi. Namun karena kurangnya pengetahuan dan infomasi, tukang tersebut
memasang keramik datar seperti memasang kemarik kamar tidur. Sehingga membuat
air susah masuk ke saluran pembuangan dan menyebabkan air tergenang.
Sumber: